Membaca tulisan pendek ini di perlukan mental yang kuat, agar dalam memahami permasalahan di atas tidak terlalu fanatik, apalagi ekstrim dalam memahami sama rasa sama rata, sehingga mengakibatkan perbincangan tempe goreng yang tidak ada awal dan tidak akhir, tetapi dengan tulisan ini mencoba mendudukkan permasalahan dengan jernih dan berupaya mewujudkan keberhasilan yang saling menguntungkan satu sama lain dalam memahami ilmu pengetahuan.
Marx terkenal dengan gagasan sama rasa sama rata yang mengatakan kesamaan dalam hal ekonomi, tentu itu ide yang salah kaprah dalam memahami realita masyarakat, karena manusia pada hakikatnya akan tercipta suatu perbedaan, sehingga ketika terjadi penyamaan dalam kehidupan, berarti di situ menentang arus sebuah fakta dalam kehidupan.
Konsep marx tentang hal tersebut sebenarnya bukan hal yang baru, tetapi ketika itu di lontarkan secara ekstrim, maka tidak lain dan tidak bukan pemahaman Marx terlalu dangkal melihat sesuatu hanya dari sisi materi belaka, padahal manusia punya materi jiwa, dan inilah yang perlu di kaji bagi para pengagum gagasan Marx yang cenderung kapitalis universal, dalam artian Marx ingin menciptakan masyarakat yang cenderung terobsesi materi keduniaan, padahal kita punya psikis, sehingga teori Marx cenderung mengada-ngada dalam kehidupan masyarakat atau mimpi di siang bolong.
Manusia mengakui tidak mengakui ternyata memang punya hierarki, sehingga konsep Marx tentang sama rasa dan sama rata merupakan penipuan ilmu pengetahuan dari hasil sebuah kenyataan yang ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Gambaran argumen Marx kita kenal dengan langsung menuduh segala hierarki harus di berangus dalam kehidupan bermasyarakat, tentu itu salah kaprah dalam memahami sudut sosial, tetapi yang perlu di berangus adalah ketidak-adilan dan penindasan itulah yang perlu di koreksi, bukan serta merta mengganti idiologi yang seenaknya dalam kehidupan bermasyarakat.
Pemahaman Marx tentang sama rasa sama rata, hanya sebuah konsep dongeng yang tidak terwujud dalam kehidupan bermasyarakat, karena penyamaan segala sesuatu merupakan bentuk pemberangusan ide atau di sebut teori ala mimpi yang tak pernah terwujud, karena konsep itu nanti malah menjadi hierarki baru dengan menutup sebuah perbedaan, dan itulah konsep yang tidak sejalan dalam realita kehidupan bermasyarakat.
Berangkat dari argumen di atas, sehingga dapat di tarik kesimpulan pemahaman Marx terlalu dini mengenai masyarakat sama rasa sama rata, dan tentu terlalu dangkal apabila hanya memahami kehidupan dari sudut materi belaka.
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).......
Marx terkenal dengan gagasan sama rasa sama rata yang mengatakan kesamaan dalam hal ekonomi, tentu itu ide yang salah kaprah dalam memahami realita masyarakat, karena manusia pada hakikatnya akan tercipta suatu perbedaan, sehingga ketika terjadi penyamaan dalam kehidupan, berarti di situ menentang arus sebuah fakta dalam kehidupan.
Konsep marx tentang hal tersebut sebenarnya bukan hal yang baru, tetapi ketika itu di lontarkan secara ekstrim, maka tidak lain dan tidak bukan pemahaman Marx terlalu dangkal melihat sesuatu hanya dari sisi materi belaka, padahal manusia punya materi jiwa, dan inilah yang perlu di kaji bagi para pengagum gagasan Marx yang cenderung kapitalis universal, dalam artian Marx ingin menciptakan masyarakat yang cenderung terobsesi materi keduniaan, padahal kita punya psikis, sehingga teori Marx cenderung mengada-ngada dalam kehidupan masyarakat atau mimpi di siang bolong.
Manusia mengakui tidak mengakui ternyata memang punya hierarki, sehingga konsep Marx tentang sama rasa dan sama rata merupakan penipuan ilmu pengetahuan dari hasil sebuah kenyataan yang ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Gambaran argumen Marx kita kenal dengan langsung menuduh segala hierarki harus di berangus dalam kehidupan bermasyarakat, tentu itu salah kaprah dalam memahami sudut sosial, tetapi yang perlu di berangus adalah ketidak-adilan dan penindasan itulah yang perlu di koreksi, bukan serta merta mengganti idiologi yang seenaknya dalam kehidupan bermasyarakat.
Pemahaman Marx tentang sama rasa sama rata, hanya sebuah konsep dongeng yang tidak terwujud dalam kehidupan bermasyarakat, karena penyamaan segala sesuatu merupakan bentuk pemberangusan ide atau di sebut teori ala mimpi yang tak pernah terwujud, karena konsep itu nanti malah menjadi hierarki baru dengan menutup sebuah perbedaan, dan itulah konsep yang tidak sejalan dalam realita kehidupan bermasyarakat.
Berangkat dari argumen di atas, sehingga dapat di tarik kesimpulan pemahaman Marx terlalu dini mengenai masyarakat sama rasa sama rata, dan tentu terlalu dangkal apabila hanya memahami kehidupan dari sudut materi belaka.
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar