Ironis!, mungkin itu kata yang tepat dalam menggambarkan generasi ngak ngik ngok dinegeri Indonesia. Mengingat generasi ngak ngik ngok sering disebut dengan istilah: generasi alay, sedangkan generasi alay singkatan dari anak layangan atau anak lebay. Merujuk pada gaya hidup berlebihan dan selalu berusaha menarik perhatian. Bahkan tak jarang generasi ngak ngik ngok menyimpang dari kearifan lokal masyarakat setempat.
Sungguh terlalu!, salah satu bahasa yang tepat dalam memberi sebuah tanggapan tentang generasi ngak ngik ngok dinegeri Indonesia. Mengingat generasi ngak ngik ngok sangat berlebihan dalam mencari sebuah perhatian, padahal perhatian yang di inginkan jauh dari sebuah membangun wawasan tentang kebangsaan.
Generasi ngak ngik ngok merupakan sebuah kumpulan muda-mudi yang galau dalam menatap masa depan. Sehingga generasi ngak ngik ngok memiliki sifat yang gampang menyerah dan mengedepankan ego sesaat, padahal sudah semestinya pemuda maupun pemudi mempunyai sikap tangguh, penuh tanggung jawab dalam membangun kemandirian, berkarakter, dan berbudi luhur ditengah-tengah realita kehidupan, tentu tidak hanya mengedepankan kepentingan individualis semata.
Keberadaan generasi ngak ngik ngok semakin membawa dampak keruntuhan sebuah bangunan kebangsaan. Mengingat pemuda maupun pemudi sudah sepatutnya mempunyai sikap yang berani dan pantang menyerah dalam melakukan berbagai aktivitas ditengah-tengah realita kehidupan.
Kalau generasi ngak ngik ngok tumbuh berkembang ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa ada penghalang sedikitpun, berarti tatanan kebangsaan akan mengalami kerusakan dalam segi moral. Karena sebuah bangsa sudah seharusnya mempunyai generasi tangguh bukan generasi ngak ngik ngok yang cenderung alay dalam bersikap maupun bertindak.
Ngak ngik ngok merupakan generasi yang harus diputus secepat mungkin dalam karakter dan kepribadian para pemuda maupun pemudi. Mengingat gaya hidup ngak ngik ngok cenderung dalam pola hidup pragmatis, santai, dan amat konsumtif para pemuda maupun pemudinya, bahkan cenderung apatis terhadap realita kehidupan berbangsa dan bernegara.
Budaya generasi ngak ngik ngok sangat jauh dari kepribadian kearifan lokal masyarakat setempat. Karena kehidupan generasi ngak ngik ngok lebih menganut kehidupan barat yang cenderung dari kehidupan hedonis dalam bersikap maupun bertindak.
Dengan memberi gambaran tentang generasi ngak ngik ngok yang melanda disejumlah belahan bumi, khususnya generasi ngak ngik ngok yang melanda dinegeri Indonesia, sudah semestinya para tokoh masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak membentengi diri dalam membangun budaya para pemuda maupun pemudi, agar tidak terjebak dari kehidupan generasi ngak ngik ngok yang sungguh memperihatinkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kalau generasi ngak ngik ngok tumbuh berkembang tanpa adanya sebuah pemikiran yang cerdas, agar generasi ngak ngik ngok yang cenderung hedonis dan konsumtif dapat ditekan tumbuh-kembangnya secara maksimal, tentu yang ada pemuda maupun pemudi Indonesia akan terjebak dalam masa galau yang mampu merenggut martabat sebuah bangsa dalam mengawal kemandirian, dan kemajuan masa depan para pemuda maupun pemudi dinegeri Indonesia.
Berangkat dari gambaran diatas tentang generasi ngak ngik ngok, maka sudah sepatutnya bagi para penguasa dan para tokoh masyarakat, untuk melakukan sebuah gerakan membendung budaya ngak ngik ngok, agar pemuda-pemudi Indonesia selamat dari generasi ngak ngik ngok dalam sendi-sendi realita kehidupan berbangsa dan bernegara.
Semoga Allah SWT selalu menjaga para pemuda-pemudi Indonesia dengan benteng keimanan yang tangguh dalam menyikapi segala persoalan tentang pengatnya realita kehidupan, Amiin....
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar