Astaghfirullah, Rencana membuat tiga timnas garuda Indonesia sebuah berkah besar bagi sebuah kemajuan persepakbolaan atau malah membuat sebuah malapetaka besar bagi persepakbolaan itu sendiri. Mengingat sebuah negara sudah semestinya punya satu timnas yang berlaga ditingkat internasional, tetapi kalau satu negara terdapat dua atau tiga timnas, tentu nampak lucu mendengarnya, apalagi timnas PSSI dan KPSI masih sama-sama ngotot ingin menang dalam pertarungan merebut singgasana persepakbolaan di negeri Indonesia.
Pertarungan para petinggi PSSI Vs KPSI membuat dunia persepakbolaan menjadi dua timnas, kalau sebatas sepak bola pecah menjadi dua atau tiga timnas dalam satu negara, mungkin masih bisa ditolelir, tetapi kalau sebuah negara ada dua atau tiga kepala negara dalam satu negara, tentu akan terjadi sebuah kerusakan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Uniknya, disaat terjadi pertarungan antar PSSI dengan KPSI dalam merebut singgasana kekuasaan dalam dunia sepak bola nasional, KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) ikut campur dalam kekisruhan sepak bola, tetapi ikut campur KONI masih nihil hasilnya. Bahkan lucunya ada wacana KONI malah ingin membuat timnas tandingan, seperti timnas PSSI dan KPSI.
Memang diakui timnas PSSI dan KPSI menghasilkan tanda tanya besar dalam persepakbolaan Indonesia, pertanyaannya cukup sederhana, apakah keberadaan dua timnas atau tiga timnas merupakan sebuah kemajuan dalam persepakbolaan Indonesia? pertanyaan muncul kembali, apakah keberadaan persepakbolaan dengan dua timnas atau tiga timnas merupakan bentuk ke-egoisan para petinggi sepak bola di Republik Indonesia? entah jawabannya mungkin itu yang tepat dalam menjawab pertanyaan tersebut.
Kehadiran dua timnas PSSI dan KPSI membuat gerah KONI. Sehingga KONI dengan berlindung dibalik Joint Committee ingin mendamaikan kedua timnas garuda. Namun yang terjadi bukan malah terjadi sebuah bentuk perdamaian. tetapi yang terjadi malah ada wacana menarik dari kehadiran KONI dalam urun rembuk masalah persepakbolaan di Republik Indonesia. Bahwa KONI akan membuat timnas tandingan, berarti kalau KONI membuat timnas tandingan, seperti: timnas garuda bentukan PSSI dan KPSI, tentu republik Indonesia kedepan tidak hanya mempunyai dua timnas, tetapi mempunyai tiga timnas garuda yang siap bertanding ditingkat Internasional.
Aneh tapi nyata, itulah jawaban hati saat melihat berbagai gejolak tentang panasnya suhu politis persepakbolaan dinegeri Indonesia, mungkin hati masih bisa bilang tidak ada masalah, apabila satu negara mempunyai dua atau lebih timnas garuda, tetapi kalau Republik Indonesia mempunyai dua atau lebih kepala negara, tentu hati akan bicara lain. Karena pastinya membuat dunia Internasional akan terperangah dengan melihat satu negara ada dua atau lebih kepala negara. Semoga konfliks persepakbolaan Indonesia segera berakhir, dan tidak merembet kepersoalan yang lebih jauh lagi, Amiin.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar