Angin berhembus dari lubuk hati dengan nama cinta, laskar langit bahtera kasih bersama aura rasa, bercampur baur bahagia nan warna dalam gubahan genangan jiwa, diantara layang-layang menggugah sanubari asa, tuk mengarungi bah samudra raya, agar naungan sang pencipta raga ridha dalam kisah perjalanan sepucuk nyawa.
Segenggam cinta terserabut diantara puing-puing permata, kupilih dari secercah belahan jiwa, bersama angan-angan melayang jauh sampai tak terlihat rupa, tapi kurasa sangat dekat dalam jasad, karena dia ada dalam naungan imaji terdalam bagian sukma.
Oooo..Allah daku berlari merajut mimpi yang sudah menjadi kepingan dalam kisah-kasih separuh nyawa, padahal hari sudah kian menua, apalagi raga sudah nampak layu di alam nyata, tapi hati tetap saja tanpa perubahan sedikitpun tentang dia yang ada di alam rasa.
Rangkaian kata tak mampu memahami sebuah makna cinta, walau kata terangkai berbaris-baris bait bahasa, karena semua tak lepas dari sebuah cinta kosong yang tak punya sepuing makna, namun terasa kebenaran begitu dekat, padahal nyata tak pernah hadir di alam raya sebuah raga.
Cinta kosong bagian dari dua alam yang terpisah antara hati maupun raga, karena hati terasa dekat, padahal raga sangat jauh dari alam nyata, dan akhirnya hati dan raga berbeda arah pandang di saat memahami segala hasrat tentang makna kehidupan di alam rasa.
Daku sampai pada titik keduanya dengan memasuki alam hati maupun raga, bahwa akhirnya cinta hanya sebuah makna kosong, karena jiwa penuh dengan imaji yang tak sesuai dengan nyata. Dari sinilah! Makna cinta kosong terjawab sudah, bersama makna tentang sebuah rupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar