Mesir konon kota yang paling menjunjung tinggi nilai kemanusiaan sejak zaman alam masih rimba belantara. Bahkan bangsa Mesir sudah membangun sebuah peradaban besar yang menakjubkan mata dunia memandang. Lebih jauh dari itu seorang guru besar Ibn Khaldun juga menggambarkan Mesir adalah firdaus Dunia. Namun seiring perjalanan zaman bangsa Mesir mulai terperosok kelembah jurang kemanusiaan. Bahkan suhu politis di Mesir semakin memanas dengan menampilkan pertarungan para elite melalui segudang kepentingan terselubung.
Nah! kita di ajak sejenak melihat tontonan berdarah liga Mesir dalam ajang pertandingan sepak bola antara Al-Masry melawan Al-Ahly. ternyata pertandingan klub besar ini menyisakan tragedi berdarah yang merenggut hampir seratus orang dan ribuan korban terluka. Sehingga membawa duka bagi segenap pecinta sepak bola dunia atas tragedi Mesir berdarah. Sungguh ini peristiwa yang sangat mengharukan sepanjang sejarah kompetisi sepak bola dunia.
Sepak bola adalah tontonan yang paling menarik dan bergengsi, tetapi kalau membawa tragedi berdarah sangat bertentangan dalam menjunjung tinggi sportifitas olah raga. Sehingga kedepan tragedi berdarah sepak bola di dunia jangan sampai lagi terulang lagi, seperti tragedi Mesir dalam dunia sepak bola.
Nah! tragedi Mesir inilah pelajaran yang paling berharga bagi para penyelenggara kompetisi sepak bola di dunia, agar terus memberikan kenyamanan bagi para penonton dan para pemain, agar tidak terjadi tragedi Mesir jilid dua, tentu semua di butuhkan tanggung jawab bersama dalam melakukan kompetisi sepak bola yang sehat dan jauh dari nilai negatif.
Mesir berdarah di ujung maut merupakan contoh sebuah tragedi kemanusiaan yang membawa dunia olah raga menuju jurang lembah hitam. Sehingga kedepan olah raga sepak bola di tingkat lokal maupun Internasional harus ditata lebih baik lagi.
Sedangkan IPL maupun ISL sampai saat ini masih terus menggila dengan memperebutkan sebagai otoritas tertinggi sepak bola yang layak di Indonesia. Sehingga antar pengurus IPL maupun ISL saling menuding dan merasa yang paling benar. Bahwa mereka berada di garis bendera sepak bola Indonesia yang berdasarkan aturan sepak bola Internasional. Lepas dari pertarungan IPL dan ISL dalam dunia sepak bola Nasional, tetapi yang pasti dalam dunia sepak bola jangan sampai terulang tragedi Mesir jilid dua. Inilah yang harus menjadi perhatian para petinggi ISL dan IPL saat ini. Dan Allah maha penguasa segala sesuatu, pengatur segala ciptaan. Tiada Tuhan selain Dia.
.
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar