Ketika masyarakat menginginkan president seumur hidup di Indonesia, tentu itu hanya sebatas mimpi di siang bolong, bagaimana tidak? Prsident Indonesia saat ini hanya bisa di peroleh melalui dua periode, sehingga apabila president lebih dari dua periode, berarti itu sudah melanggar ketentuan Undang-undang, tetapi SBY dapat menjadi president seumur hidup dengan catatan SBY mampu melakukan sebuah perubahan Undang-undang yang membolehkan president lebih dari dua periode.
SBY merupakan sosok tokoh besar yang tidak pernah habis di kaji sepanjang zaman. Karena SBY di mata masyarakat selalu mengajarkan sopan santun dalam melakukan sebuah tindakan politis, bukan mengajarkan saling tusuk dari belakang, apalagi mengajarkan bunuh diri di depan istana, tentu SBY sangat menolak cara berpolitik seperti itu, sebab itu tidak mencerminkan nilai positif dalam berpolitik. Bahkan itu bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan budaya masyarakat ala timur dalam melakukan sebuah tindakan politis.
Nah! dari berbagai kajian sumber mengenai politik SBY yang selalu mengajarkan tentang kearifan dan kebijakan yang tepat, sehingga wajar kalau SBY dalam dua periode di pilih menjadi president di Indonesia. Bahkan kalau SBY tidak terbentur Undang-undang mengenai larangan seorang president menjabat dua periode, kemungkinan besar SBY akan menang lagi di pemilu 2014 nanti.
Penentang kubu SBY, baik dari ekstrim kanan maupun ekstrim kiri terus berupaya melakukan sebuah revolusi yang menginginkan SBY turun sebelum tahun 2014, tetapi semua itu hanya Sia-sia belaka, mengingat masyarakat Indonesia sebagian besar masih memandang SBY masih terbaik di banding para tokoh lain yang ada di Indonesia.
Para pendukung SBY di anggap sebagai penentang dari pro perubahan, padahal perubahan tidak selamanya membawa angin segar, seperti era reformasi menjadi gerakan yang paling gagal di Indonesia dalam menciptakan sebuah perubahan lebih baik, ternyata malah saling menjatuhkan satu sama lain antar tokoh yang mengaku pembawa gagasan reformasi, sehingga jangan heran sebagian besar tokoh reformasi tumbang di tangan dingin SBY, karena SBY selalu mengajarkan cara berdemokrasi yang santun tidak saling Cakar-mencakar satu sama lain.
Perubahan melalui gerakan revolusi tidak ada jaminan menuju sebuah perbaikan, karena sebuah gerakan revolusi malah mengakibatkan kondisi lebih buruk dari sebelumnya, walaupun ada sebuah gerakan revolusi lebih baik, tetapi semua itu hanya kecil kemungkinan, kalau sang pemimpin revolusi mampu mengarahkan perbaikan kondisi secara total, namun itu jarang sekali terjadi, karena sebagian besar revolusi menghasilkan kerusakan harta dan jutaan nyawa melayang.
Wajah kepemimpinan SBY merupakan cerminan dari keberhasilan pasca kegagalan rezim reformasi. Lalu kenapa reformasi di Indonesia gagal? karena reformasi lupa mengajarkan tentang sopan santun ala budaya timur dalam berpolitik, tetapi reformasi cenderung mengarahkan masyarakat menuju cara berpolitik ekstrim, baik menuju ekstrim kanan maupun ekstrim kiri yang jauh dari nilai budaya ketimuran dalam mengedepankan tepa selira, bukan mengandalkan kebebasan semu yang di agungkan masyarakat bangsa barat.
mengangkat menjadi president seumur hidup di Indonesia, tentu itu hanya mimpi hisapan jempol belaka, kalau melihat ranah Undang-undang mengenai president Indonesia hanya di beri waktu dua periode, tetapi walaupun SBY tidak menjabat president seumur hidup dalam struktural pemerintahan, tetapi paling tidak SBY menjadi president seumur hidup dalam hati masyarakat di seluruih nusantara Indonesia. Bahkan dunia mengakui, bahwa SBY President seumur hidup dalam mengajarkan sopan santun dalam berpolitik. Wallahu a'lam bisshowab.............
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)............
SBY merupakan sosok tokoh besar yang tidak pernah habis di kaji sepanjang zaman. Karena SBY di mata masyarakat selalu mengajarkan sopan santun dalam melakukan sebuah tindakan politis, bukan mengajarkan saling tusuk dari belakang, apalagi mengajarkan bunuh diri di depan istana, tentu SBY sangat menolak cara berpolitik seperti itu, sebab itu tidak mencerminkan nilai positif dalam berpolitik. Bahkan itu bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan budaya masyarakat ala timur dalam melakukan sebuah tindakan politis.
Nah! dari berbagai kajian sumber mengenai politik SBY yang selalu mengajarkan tentang kearifan dan kebijakan yang tepat, sehingga wajar kalau SBY dalam dua periode di pilih menjadi president di Indonesia. Bahkan kalau SBY tidak terbentur Undang-undang mengenai larangan seorang president menjabat dua periode, kemungkinan besar SBY akan menang lagi di pemilu 2014 nanti.
Penentang kubu SBY, baik dari ekstrim kanan maupun ekstrim kiri terus berupaya melakukan sebuah revolusi yang menginginkan SBY turun sebelum tahun 2014, tetapi semua itu hanya Sia-sia belaka, mengingat masyarakat Indonesia sebagian besar masih memandang SBY masih terbaik di banding para tokoh lain yang ada di Indonesia.
Para pendukung SBY di anggap sebagai penentang dari pro perubahan, padahal perubahan tidak selamanya membawa angin segar, seperti era reformasi menjadi gerakan yang paling gagal di Indonesia dalam menciptakan sebuah perubahan lebih baik, ternyata malah saling menjatuhkan satu sama lain antar tokoh yang mengaku pembawa gagasan reformasi, sehingga jangan heran sebagian besar tokoh reformasi tumbang di tangan dingin SBY, karena SBY selalu mengajarkan cara berdemokrasi yang santun tidak saling Cakar-mencakar satu sama lain.
Perubahan melalui gerakan revolusi tidak ada jaminan menuju sebuah perbaikan, karena sebuah gerakan revolusi malah mengakibatkan kondisi lebih buruk dari sebelumnya, walaupun ada sebuah gerakan revolusi lebih baik, tetapi semua itu hanya kecil kemungkinan, kalau sang pemimpin revolusi mampu mengarahkan perbaikan kondisi secara total, namun itu jarang sekali terjadi, karena sebagian besar revolusi menghasilkan kerusakan harta dan jutaan nyawa melayang.
Wajah kepemimpinan SBY merupakan cerminan dari keberhasilan pasca kegagalan rezim reformasi. Lalu kenapa reformasi di Indonesia gagal? karena reformasi lupa mengajarkan tentang sopan santun ala budaya timur dalam berpolitik, tetapi reformasi cenderung mengarahkan masyarakat menuju cara berpolitik ekstrim, baik menuju ekstrim kanan maupun ekstrim kiri yang jauh dari nilai budaya ketimuran dalam mengedepankan tepa selira, bukan mengandalkan kebebasan semu yang di agungkan masyarakat bangsa barat.
mengangkat menjadi president seumur hidup di Indonesia, tentu itu hanya mimpi hisapan jempol belaka, kalau melihat ranah Undang-undang mengenai president Indonesia hanya di beri waktu dua periode, tetapi walaupun SBY tidak menjabat president seumur hidup dalam struktural pemerintahan, tetapi paling tidak SBY menjadi president seumur hidup dalam hati masyarakat di seluruih nusantara Indonesia. Bahkan dunia mengakui, bahwa SBY President seumur hidup dalam mengajarkan sopan santun dalam berpolitik. Wallahu a'lam bisshowab.............
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar